Let Pixar Warms Your Heart

Latar belakang biru muda, lima huruf tampak terjajar rapi, kemudian sebuah lampu meja datang meloncat-loncat dan menginjak huruf kedua dari kiri lalu menyorotkan sinarnya kepada penonton. Tidak asing dengan ilustrasi di atas? Ya, benar sekali, itu adalah klip pembuka dalam setiap film animasi yang diproduksi oleh Pixar Studio.

Studio rekanan Disney sejak Mei 1991 ini, dengan hasil karya mereka yang pertama Toy Story(1995), telah aktif memproduksi film animasi-animasi berkualitas hampir setiap tahunnya. Bahkan tak sedikit dari film mereka yang diganjar piala Oscar sebagai Film Animasi Terbaik, sebut saja FINDING NEMO (2003), THE INCREDIBLES (2004), CARS (2006), dan yang terbaru UP (2009).

Sebagai penggila animasi, yang akan selalu menonton film animasi apapun itu premisnya, saya selalu menantikan apa saja yang baru dari studio animasi nomor wahid ini. Bukan semata-mata karena kualitas grafis dari film-film buatan Pixar yang memang memukau mata, namun juga karena film buatan Pixar selalu menghadirkan drama dan pesan moral yang bisa membuat saya mulai dari tertawa girang sampai menahan nafas sambil berlinang air mata. Yang membuat saya mengagung-agungkan animasi Pixar adalah kepiawaian mereka dalam membuat karakter-karakter yang 'memorable', jalinan cerita yang 'hangat' serta pas untuk segala umur, dari anak kecil sampai orang dewasa.

Terus terang banyak dari film animasi CGI dewasa ini berlomba-lomba mengoptimalkan teknologi grafis yang ada namun kedodoran di sisi penceritaan. Namun, Pixar dengan gemilang berhasil menyeimbangkan kedua aspek di atas, sehingga film yang dihasilkan sangatlah memanjakan mata sekaligus sukses menyentil perasaan penonton untuk bisa ikut merasakan emosi film tersebut. Tema-tema yang umum seperti persahabatan, kesetiaan, cinta, keadilan, kekeluargaan entah bagaimana disulap oleh Pixar menjadi sebuah tontonan yang membius penonton sejak detik pertama film diputar.

Selain jalinan cerita yang kuat dan tema-tema yang sarat akan pesan moral, Pixar selalu bisa menghadirkan konsep-konsep yang unik. Perusahaan monster yang bergerak dalam bidang jasa menakut-nakuti anak-anak dalam MONSTER INC, seekor tikus yang bercita-cita menjadi koki terkenal dalam RATATOUILLE, sebuah robot pembersih sampah yang kesepian dalam WALL-E, hingga seorang kakek tua, ditemani anjing dan bocah pramuka, berusaha mewujudkan impian istrinya yang sudah meninggal dalam UP, adalah sebagian dari beberapa konsep cerita yang 'tidak biasa' yang telah dihadirkan Pixar dalam karya-karyanya. Pixar dengan berani mendobrak stereotype film animasi yang dulunya selalu berkisah tentang putri dan pangeran, pahlawan yang menumpas monster jahat, atau binatang yang bisa berbicara.

Terlepas dari beberapa kritik tentang karya-karya Pixar yang semakin hari semakin berat unsur dramanya dan berkurang elemen fun-nya, film animasi Pixar akan selalu mendapat tempat di hati saya, dan juga jutaan penggemar lainnya. Film animasi Pixar akan selalu membuat saya dengan heboh mengunduh artikel-artikelnya serta gambar-gambarnya, mengantri tiket di bioskop, membeli dvd-nya, serta menontonnya berulang-ulang dengan keluarga, kekasih, atau teman-teman. Selama lampu Pixar masih menyala, selama itu juga anak-anak dengan orang tuanya tersenyum bahagia.
Sumber: www.kapanlagi.com
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.