Soal keamanan paling menjadi perhatian dunia. Namun, justru kini muncul isu bahwa sebagian polisi akan mogok kerja karena pemerintah menolak membayar gaji overtime mereka.
Ini jelas akan mengkhawatirkan. "Di sini begitu. Kerja lebih dari biasanya, minta bayaran overtime," kata warga Pretoria. Dia juga ikut mengkhawatirkan soal keamanan. Apalagi, citra polisi di Afsel selama ini kurang bagus sehingga banyak yang tak percaya kepada polisi. "Mereka kadang kerjanya lambat. Bahkan, ada dugaan mereka sering ikut bermain dalam beberapa kasus kejahatan," tuduh warga yang tak mau disebutkan namanya tersebut.
Sedangkan persiapan lain yang belum terlalu memuaskan. Stadion Soccer City yang akan menjadi tempat pembukaan dan penutupan ternyata tidak seperti yang terlihat di internet. Di sekitarnya masih gersang. Bahkan, stadion ini amat dekat dengan bekas areal pertambangan.
Tempat parkir stadion tersebut juga masih kurang luas untuk ukuran pembukaan dan penutupan. Apalagi, permukaan areal parkir sebagian masih tanah berumput dan bergelombang. Bahkan, Stadion Loftus Versveld di Pretoria juga belum siap. Wartawan dan masyarakat tidak boleh masuk dan masih diblok. Di dalamnya tampak masih ada pengerjaan.
Namun, muncul isu pula para pekerja dan kontraktor akan melakukan boikot pertandingan di Loftus. Alasannya, pemerintah belum membayar sebagian besar hak mereka. Kekhawatiran itu sudah muncul dan menjadi perbincangan masyarakat. Transportasi sepertinya juga akan menjadi masalah. Memang, selama ini ada busway dan panitia akan menyediakan beberapa bus untuk suporter. Namun, para sopir taksi mengancam akan mengacau bus-bus tersebut karena merasa rezekinya direbut. Pendatang masih bingung bagaimana menggunakan angkutan umum ke tempat stadion. Di Afsel memang ada taksi argo, tetapi sulit didapatkan dan harus menelepon lebih dulu. Sementara angkutan umum sering kurang aman. www.kompas.com