Setelah dilakukan upacara di Balaikota Solo, jenazah sang maestro keroncong Gesang Martohartono tiba di Komplek Makam Pracimoloyo, Makamhaji, Kartosuro, Jumat (21/5) sekitar pukul 15.30 WIB. Selanjutnya, jenazah almarhum dibawa menuju lokasi pemakaman keluarga Trah Martodiharjo--tempat orangtua dan kerabatnya dimakamkan.
Sebelumnya, jenazah Gesang disemayamkan selama empat jam di Balaikota Surakarta mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB, untuk memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menyampaikan penghormatan terakhir kepada Gesang
Setelah itu, jenazah Gesang dibawa ke pemakaman untuk dilakukan upacara kemiliteran yang dipimpin Komandan Korem 074 Warastratama Kolonel Infrantri Abdul Rahman Kadir. Sekitar pukul 16.00 WIB, jebolan Sekolah Rakyat Dua, Solo, itu dimasukkan ke liang lahat.
Firasat kepergian lelaki yang mempunyai nama kecil Sutadi itu sudah dirasakan pihak keluarga, ketika foto Gesang di ruangan keluarga terjatuh. Dan, kenyataan pahit itu memang terbukti.
Lagu Bengawan Solo atau Jembatan Merah bagi masyarakat begitu terpatri. Tak heran, jika ribuan warga mengantar kepergian sang penciptanya ke peristirahatan terakhir.
Sumber: www.Yahoo.com