
Pelaku asing masih khawatir dengan krisis finansial Eropa yang telah merembet ke negara lain. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS stabil pada Rp 9.240-Rp 9.250 per dollar AS.
Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta pada hari ini, mengatakan, pelaku pasar khususnya asing masih memfokuskan diri terhadap krisis keuangan di kawasan Eropa. "Akibatnya mereka agak ragu untuk masuk pasar, sehingga pergerakan rupiah sulit untuk menguat,".
Sementara faktor positif dari eksternal masih belum mampu mendorong pelaku pasar membeli rupiah sejak empat hari lalu yang terpuruk hingga mendekati angka Rp 9.300 per dollar AS. Pelaku pasar, menurut dia, ingin mengetahui lebih lanjut, apakah pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat sebenarnya sesuai dengan arahannya sebagaimana yang dikatakan Gubernur Bank Sentral AS, bahwa ekonomi AS terus mengalami pemulihan. Namun disisi lain, kawasan Eropa sedang mengalami krisis keuangan yang sudah mencengkram negara lain yakni Hongaria. Ia mengatakan, rupiah sejak sesi pagi hanya mengalami kenaikan lima poin yang menunjukkan mata uang Indonesia itu sulit bergerak naik, meski faktor eksternal sangat mendukungnya seperti menguatnya euro terhadap dollar AS, dan membaiknya saham-saham di Amerika Serikat. "Kami memperkirakan rupiah akan menguat pada hari berikutnya, karena isu positif hanya dapat menahan tekanan pasar yang masih ada terhadap rupiah sehingga tidak terpuruk," katanya.
Kenaikan rupiah iu juga harus didukung dengan kembali membaiknya bursa Wall Street yang diikuti bursa regional dan membaiknya euro terhadap dollar yang mendorong harga minyak dunia kembali menguat. www.kompas.com