JAKARTA, Kesadaran praktisi olahraga di Indonesia akan penanganan cedera secara optimal masih kurang sehingga atlet yang cedera jarang bisa pulih kembali seperti sebelum cedera.
Menurut Dr.dr. Andri Lubis dalam acara "Sport Medicine Course" di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat, hal itu dipengaruhi banyak faktor, salah satunya kesadaran atlet sendiri. "Masih banyak atlet yang ragu-ragu mengambil tindakan sehingga dokter juga jadi ragu-ragu," katanya.
Keraguan atlet kerap muncul karena khawatir kehilangan banyak waktu untuk pemulihan disamping biaya yang cukup besar. Padahal, katanya, saat ini penanganan atlet cedera sudah jauh lebih baik dan dapat mempercepat atlet kembali ke kondisi sebelum cedera,dengan teknik operasi yang minimalis dan peralatan canggih.
Soal biaya perawatan menjadi masalah tersendiri karena jaminan asuransi bagi atlet belum menjadi sesuatu yang lazim. "Di Indonesia jaminan kesehatan masih belum bagus, sehingga kalau atlet cedera belum mendapat penanganan yang optimal. Asuransi adalah masalah besar di sini," katanya.
"Mungkin hanya ada pada beberapa klub besar atau pengurus cabang olahraga tertentu, dan kebanyakan hanya atlet elit yang mendapat asuransi, padahal cedera banyak terjadi saat latihan (termasuk pada atlet bukan elit)," paparnya. Sumber: www.kompas.com