Mesut Oezil, Simbol Keberagaman "Ueber Alles"

JOHANNESBURG, Ada yang menarik pada skuad Jerman di Piala Dunia 2010 kali ini. Skuad ini seperti Jerman rasa baru karena "Die Mannschaft" tidak hanya terdiri dari pemain-pemain asli negara tersebut. Skuad gado-gado ini kemudian memunculkan sejumlah simbol baru, termasuk gelandang Mesut Oezil. Oezil bukanlah pemain asli Jerman, keluarganya berasal dari Turki. Selain dia, masih banyak pemain lain yang notabene pendatang di tanah Jerman. Keturunan Turki lainnya adalah bek Serdar Tasci. Demikian pula Cacau yang asli Brasil, Jerome Boateng yang ayahya keturunan Ghana, Sami Khedira berdarah Tunisia, serta Dennis Aogo yang separuh Nigeria. Di luar itu, masih ada pemain Eropa di luar Jerman seperti Lukas Podolski, Marko Marin. Keberagaman itu ternyata tak mengurangi semangat para pemain untuk membela Jerman bersatu. Ketika mereka bermain di bawah bendera hitam-merah-kuning, semuanya bahu-membahu memenangkan satu tim.

Jika akhirnya Oezil mencetak gol kemenangan bagi Jerman atas Ghana, gol itu tidak hanya mengantarkan "Der Panzer" ke babak 16 besar. Oezil juga menjadi simbol baru bagi Jerman setelah kapten Michael Ballack cedera. Peran Oezil di lapangan tengah sangat membantu pergerakan para pemain Jerman, yang rata-rata berusia di bawah 24 tahun. Meski lahir dari keluarga Turki, rasa cinta Oezil kepada Jerman begitu dalam. Sebelum dipanggil oleh pelatih tim senior Joachim Loew, Oezil sudah kenyang membela timnas U-17 dan U-21. Lahir dan besar di Jerman membuat gaya main gelandang ini mengikuti disiplin dan semangat juang Jerman. Akan tetapi, "Teknik dan feeling bola saya dipengaruhi Turki," kata pemain yang selalu melafalkan ayat Al Quran sebelum laga itu. Di timnas, Oezil bisa berperan sebagai pemain sayap kiri. Dalam laga semalam, pemain Werder Bremen itu berdiri di belakang striker utama Cacau. Peran sebagai penyerang kedua ini bisa dijalankannya dengan baik. Pendek kata, Oezil adalah anugerah bagi sepak bola Jerman. "Oezil adalah hadiah bagi sepak bola Jerman," kata Loew tentang pemain 21 tahun itu. Oezil telah menjadi simbol keragaman pemain dalam skuad Jerman, skuad dengan semboyan "Deutschland Ueber Alles". www.kompas.com
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.