
Menurut dia, kekeliruan tersebut terjadi dua kali. Salah satunya adalah pada game ketiga saat kedudukan 15-18 bagi pasangan Denmark. Wasit pertandingan mengatakan, bola jatuh masuk ke dalam wilayah Tontowi/Greysia, padahal menurut pengamatan Richard, bola saat itu keluar.
Richard yang saat itu berada di tempat kejadian pun sontak terpancing emosinya. Ia mengambil kok yang jatuh ke lapangan dan menunjukan ke arah wasit. Richard berusaha memberi penjelasan bahwa bola saat itu jatuh di luar lapangan, bukan masuk. Protes Richard ini ternyata mendapat dukungan dari penonton yang memadati Istora Senayan Jakarta. Mereka berulang kali meneriakkan kata "keluar" untuk membuktikan wasit salah.
Kata Richard "Bola out itu pengaruhnya sangat besar karena terjadi dua kali. Saat out kedua, saya benar-benar yakin itu out, apalagi penonton juga meneriakkan out,"
Hal ini dibenarkan oleh Tontowi. "Sepengetahuan saya, bola itu out. Jaraknya memang tipis, tapi itu out. Selepas itu konsentrasi saya langsung hilang. Padahal, saat itu posisi kami sedang mengejar," sebut Tonton.
Kata Richard Meski demikian, Richard tetap mengakui kesalahannya saat melakukan protes berlebihan kepada wasit. "Saya minta maaf. Semua manusia bisa buat kesalahan dan saya pun bisa buat kesalahan. Intinya saya hanya bela atlet saya. Kasihan mereka sudah capek-capek latihan kok seperti ini,". www.kompas.com