
Peluang Ghana untuk menundukkan Australia cukup terbuka. Sementara moral Ghana sedang melambung, Australia masih didera kekecewaan akibat dibantai Jerman 0-4 pada laga pertama. Selain itu, Australia juga bakal menghadapi Ghana tanpa satu pemain andalannya, Tim Cahill, yang mendapat kartu merah saat melawan Jerman. Meski begitu, Australia juga bukannya tak mampu menciptakan kejutan. Mereka dipastikan akan berusaha mati-matian untuk menggusur Ghana karena hasil selain tiga angka berarti angkat koper. Sejarah menunjukkan, Australia punya tradisi bagus bila bertemu Ghana. Tercatat, dalam enam pertemuan terakhir, Australia membukukan empat kemenangan dan satu hasil imbang. Ditambah ambisi bertahan selama mungkin di turnamen ini, Australia bisa membuat persaingan Grup C semakin ketat bila mampu menang atas Ghana.
Pelatih Ghana Milovan Rajevac mengerti betul ancaman Australia. Ia pun mendesak pasukannya untuk melupakan euforia kemenangan laga perdana dan menghadapi Australia seakan-akan merekalah yang akan tersingkir bila gagal menang. Kata Rajevac "Bagi kami, ini adalah pertandingan musim ini. Jadi, kami harus sangat fokus dan berada di level terbaik kami karena kami tahu ini adalah kesempatan terakhir Australia (bertahan di Piala Dunia ini),". Sementara itu, Pelatih Australia Pim Verbeek mengaku kecewa dengan laga perdana. Namun, menurutnya, selama masih ada peluang lolos, Australia akan berusaha sekuat tenaga. www.kompas.com