NELSPRUIT, Kesebelasan Australia menang 2-1 atas Serbia pada laga terakhir babak penyisihan Grup D Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, Rabu kemarin. Hasil ini membuat kedua kubu sama-sama memastikan diri keluar dari turnamen karena pada pertandingan lain, Ghana cuma kalah 0-1 dari Jerman. Saat ini Jerman menduduki klasemen Grup D dengan enam poin. Ghana duduk di tempat kedua dengan empat poin dan selisih gol nol. Australia berada di posisi ketiga dengan empat poin dan defisit tiga gol. Serbia bertengger di dasar klasemen dengan tiga poin. Terlepas dari hasil akhir yang mengecewakan kedua kubu, perjuangan Australia dan Serbia pantas mendapat acungan jempol. Tampil di bawah ancaman tersingkir, keduanya sama-sama berusaha menunjukkan performa sebaik mungkin.
Australia sendiri sempat tertekan dan tanpa gairah, terutama di babak pertama. Selain tak mampu membangun serangan, mereka juga kerap kelimpungan menghadapi serbuan lawan. Untungnya, kiper Mark Schwarzer tampil prima menutupi kekurangan barisan belakang Australia. Pada menit kelima, misalnya, Australia nyaris tertinggal 0-1 ketika Milos Krasic melepaskan tembakan dari dalam kotak penalti ke sudut kiri bawah gawang mereka. Untung saja, Schwarzer berhasil mematahkan peluang itu. Australia belum menciptakan peluang gol baru ketika Krasic kembali menciptakan peluang emas pada menit ke-12. Mengandalkan keterampilan individu, ia menggiring bola masuk kotak penalti Australia. Setelah mengecoh dua bek dan Schwarzer, ia melepaskan tembakan yang sayangnya melenceng ke sisi kiri gawang Australia. Tekanan beruntun itu membuat Australia menurunkan intensitas serangan dan serius memerhatikan lini pertahanan. Toh, mereka masih tetap kesulitan meredam tusukan sayap kanan Serbia, yang pada menit ke-22 nyaris unggul melalui Branislav Ivanovic. Menguasai bola di luar kotak penalti, Ivanovic memutuskan menggiring bola masuk ke kotak penalti dan melepaskan tembakan akurat, yang lagi-lagi mentah di tangan Schwarzer.
Di tengah tekanan itu, Australia berhasil menciptakan serangan berbahaya pada menit ke-32 melalui Tim Cahill. Saat itu, dari tengah kotak penalti, ia berusaha menjangkau umpan silang Mark Bresciano. Namun, dalam kawalan dua pemain lawan, usahanya tak membuahkan hasil memuaskan. Australia sempat kehilangan fokus melihat serangan pertamanya kandas. Situasi ini dimanfaatkan Serbia untuk membangun serangan baru, yang berujung sebuah umpan matang dari Ivanovic kepada Nikolas Zigic, yang berhasil menyundul bola, tetapi gagal mengarahkannya tepat ke sasaran. Memasuki babak kedua, Australia bermain lebih agresif dan dinamis. Ketika kehilangan bola, mereka ngotot mengejar dan berusaha merebutnya. Ketika menguasainya, mereka langsung melancarkan serangan. Berbekal permainan umpan pendek, Australia bukan hanya mampu melemahkan kreasi serangan Serbia, tetapi juga mulai sering melancarkan serangan-serangan berbahaya. Setelah beberapa kali bertukar ancaman, Australia akhirnya unggul berkat gol Cahill pada menit ke-69. Memanfaatkan sebuah umpan silang dari sektor kanan, ia menanduk bola masuk ke sudut kanan bawah gawang Vladimir Stojkovic.
Serbia belum membalas ketika Australia memperbesar keunggulan melalui Brett Holmann pada menit ke-73. Menguasai bola di luar kotak penalti, ia melepaskan tembakan yang membuat bola bersarang di sudut kanan bawah gawang Serbia. Tertinggal dua gol tak melemahkan Serbia. Mereka malah semakin ngotot menyerang. Meski tak mudah, mereka akhirnya berhasil memperpendek selisih skor berkat gol Marco Pantelic pada menit ke-84. Memanfaatkan bola muntah hasil tembakan Zoran Tosic yang diblok Schwarzer, Pantelic melesakkan bola masuk ke tengah gawang Australia. Gol itu membuat pertandingan semakin panas dan keras. Kedua kubu kini sama-sama berusaha menguasai bola dan melancarkan serangan. Peluang demi peluang pun kembali tercipta, sayang tak satu pun membuahkan gol baru, sampai peluit berbunyi panjang. Selama laga, Serbia menguasai bola sebanyak 54 persen dan melepaskan enam tembakan akurat dari 23 usaha. Adapun Australia melepaskan tujuh tembakan tepat ke gawang dari 17 percobaan. www.kompas.com