Menurut Kepala LIPI Pusat, Umar Anggara Jenie, para peneliti dari LIPI akan membuat beberapa konservasi air. Salah satunya, Pusat Penelitian (P2) Biologi LIPI, Bogor, yang akan dijadikan pusat konsevasi air terbesar di Asia Pasifik.“Pusat konservasi untuk mengatasi krisis air berpusat di P2 Biologi LIPI, Bogor,” jelasnya usai memberikan sambutan pada peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Dunia pada 22 Mei 2010 yang bertempat LIPI Biologi, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pada peringatan tersebut, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, LIPI, dengan dukungan Danone Aqua, menyelenggarakan Program Pendidikan Konservasi bagi siswa Sekolah Dasar yang bertajuk : ”Mari Kenali dan Jelajahi Kekayaan Biodiversitas Indonesia”.
Di Indonesia, menurut Umar, masih banyak mata air darat yang belum terkontaminasi. Selain untuk mengatasi krisis air, LIPI akan terus memberikan kesadaran kepada masyarakat Indonesia untuk menanam pohon sebanyak–banyaknya. Sebab, pohon yang ditanam manusia itu bisa menyiram dan menyimpan air.
“Saat ini, kami telah menanam pohon di kawasan P2 Biologi LIPI, Bogor, ini sebanyak 500 pohon dengan berbagai macam dan jenis pepohonan,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Siti Nuramaliati Prijono, Kepala Pusat Penelitian (P2) Biologi LIPI, Bogor, menjelaskan bahwa selain memberikan kesadaran kepada masyarakat Indonesia untuk menanam pohon sebanyak-banyaknya, pihaknya juga menyarankan kepada masyarakat Indonesia agar jangan membuang sampah sembarangan ke sungai.
“Selama ini masih banyak warga Indonesia membuang sampah ke sungai dengan sambarangan. Akibatnya, sungai itu tercemar dan keanekaragaman hayati di dalam sungai akan punah,” katanya. Sumber: www.yahoo.com