PALANGKARAYA, Cuaca buruk berupa hujan dan petir yang sering terjadi di Kalteng beberapa hari terakhir mulai mengganggu penerbangan.
Menurut informasi, sesuai jadwal seharusnya Lion Air yang berangkat dari Jakarta pukul 19.15 WIB dan tiba di Palangkaraya sekitar satu jam kemudian. Namun hujan dan petir yang terjadi di Palangkaraya malam itu, membuat pilot memutuskan mendarat di Bandara Syamsudin Noor.
Kepala Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya, Norman Dani membenarkan saat itu Lion Air batal mendarat di bandara setempat dan dialihkan ke Bandara Syamsudin Noor, Kalsel. Pilot tidak ingin mengambil risiko karena saat itu cuaca di kawasan bandara cukup buruk dengan hujan deras dan petir.
"Cuaca malam itu memang jelek. Jadi sesuai ketentuan, maka pendaratan dilakukan di bandara terdekat yang cuacanya bagus, berarti mereka harus mendarat di Bandara Syamsudin Noor.
Penumpangnya sekitar 160 orang. Tapi pukul 05.00 pagi tadi sudah tiba di Bandara Tjilik Riwut dan terbang lagi ke Jakarta. Itu bukan karena masalah pesawat, tapi karena cuaca," katanya.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangkaraya, Imam Mashudi mengatakan, cuaca buruk seperti hujan deras dan petir memang bisa mengganggu penerbangan. Pihaknya mengimbau pilot tidak memaksakan diri untuk mendarat saat cuaca buruk dan disarankan mendarat di bandara terdekat yang lebih aman.
Menurut Imam, banyak faktor yang harus diperhatikan saat pendaratan. Saat hujan deras, jarak pandang cukup pendek yakni antara 500 meter sampai 1.000 meter, padahal jarak aman untuk penerbangan adalah di atas 1.000 meter. www.banjarmasinpost.com