Finalis Miss Indonesia Belajar Make Up & Buat Lipstik

Kontes kecantikan Miss Indonesia kembali digelar. Sebanyak 33 finalis Miss Indonesia telah memasuki masa karantina yang dimulai 18-31 Mei 2010. Dengan menggandeng produk kecantikan ternama, Sariayu Martha Tilaar, ke-33 finalis Miss Indonesia mendapat berbagai pengetahuan di bidang kecantikan.

Sebagai calon Miss Indonesia, para finalis harus memenuhi berbagai kriteria, seperti BE SHE (Beauty, Smart, Healthty, Eastern value) yang menjadi jiwa dari Sariayu dan mengacu pada total beauty; cantik alami seutuhnya.

Menjawab kebutuhan itu, Sariayu Martha Tilaar mengajak para finalis Miss Indonesia 2010 untuk lebih memahami konsep cantik alami seutuhnya dan cinta alam.

Tahun ini, finalis Miss Indonesia mendapat kesempatan mengikuti beauty wokshop dan Green Education langsung di Kampoeng Jamoe Organik (KADO), Cikarang. Menempati area kurang lebih 10 hektare di Cikarang, KADO membudidayakan lebih dari 600 species tanaman yang bermanfaat untuk kecantikan dan kesehatan wanita.

Para finalis juga diajak tur keliling kebun, mendapatkan workshop singkat mengenai environment dari WWF, dan memanfaatkan herbal untuk kecantikan dari pihak KADO untuk mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sariayu juga memberikan workshop lengkap untuk make up & hair do serta perawatan kulit, tubuh, dan juga inner beauty. Finalis diajarkan mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri, berani mengekspresikan diri serta berbagi tip sederhana untuk merias dan merawat kecantikan dari dalam maupun dari luar.

Uniknya, para finalis juga dibekali dengan pengetahuan bagaimana caranya membuat sebuah lipstik dengan campuran warna pilihan mereka sendiri.

Rachel Octavia, finalis dari Kalimantan Tengah, mahasiswa The London School of Public Relation Jakarta cerita mengenai kedatangannya ke Kampoeng Jamoe.

"Saya bangga masih ada masyarakat Indonesia yang peduli sama kelestarian alam dan mengeluarkan tren warna riasan yang mencerminkan ciri khas setiap provinsi. Kegiatan ini bermanfaat sekali, sebelumnya saya sendiri belum pernah mengikuti beauty class, dan membuat lipstik dengan pilihan warna sendiri," paparnya.

Saat berbicara mengenai provinsi Kalimantan, Rachel pun tak pelit berbagi pandangannya.

"Kalau Kalimantan, ukiran batiknya berbeda. Masyarakat sosialnya terbuka dan tidak pandang kelas. Kalimantan juga memiliki kekayaan alam yang menarik, yaitu kelapa sawit dan karet," tuturnya.

Selain bangga dengan produk make up buatan Tanah Air, Rachel juga mengaku ingin memopulerkan manik-manik yang ada di Kalimantan, sehingga bisa mempercantik tas, misalnya. Namun lebih dimodernisasi tapi tidak meninggalkan ciri khas Kalimantan.Sumber: www.okezone.com
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.