SAMPIT - Tokoh masyarakat Adat Baamang yang juga anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, Dadang Syamsu meminta pemerintah daerah dan pusat memberi sanksi kepada Pertamina.
Sanksi itu atas kelalaian sehingga terjadi kebakaran akibat tumpahan minyak di sekitar dermaga Depo Pertamina Sampit sehingga menyebabkan satu anak tewas karena luka bakar dan satu anak lainnya tewas setelah tercebur menyelamatkan diri saat kejadian, Sabtu(26/6).
Menurut Dadang, selain sanksi internal dari pimpinan Pertamina sendiri, pemerintah juga harus memberikan sanksi kepada direksi Pertamina. Apapun alasannya, kejadian yang menyebabkan dua orang meninggal itu harus ada tindakan tegas agar tidak terulang lagi.
Kebakaran di sungai itu masih dalam penyelidikan kepolisian, namun pihak Pertamina menegaskan bahwa hasil pemeriksaan awal mereka menunjukkan tidak ada kebocoran pada pipa bahan bakar antara kapal ke tangki penampungan depo setempat.
Kronologis Kejadian
Seperti diketahui, kebakaran Sabtu (26/6/2010) itu diduga terjadi akibat kebocoran minyak dari saluran ke Depo Pertamina setempat. Apalagi saat bersamaan, di Dermaga Depo Pertamina sedang sandar KM Adhitama X yang membongkar premium dan kerosin ke Depo Pertamina setempat.
Api menyambar tumpahan minyak di air, diduga karena ada percikan dari klotok yang dihidupkan warga di sekitar lokasi. Akibat kejadian itu, sejumlah jamban dan keramba terbakar.
Kejadian itu menewaskan Fahrujianur (8) yang saat itu sedang bermain di salah satu lanting sekitar dermaga. Korban yang sempat dirawat di RSUD dr Murjani Sampit itu, kemarin dimakamkan di Desa Bagendang Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Utara.
Rekan korban Rika (9), hingga kemarin siang dinyatakan hilang. Korban saat kejadian sedang bermain dengan Fahrujianur. Rika diduga tercebur ke sungai karena warga hanya menemukan sendal milik korban di lanting tersebut, usai kebakaran.
Kapolres Kotim melalui Kasat Reskrim AKP Wahyu Rohadi mengatakan, pihaknya masih memeriksa sejumlah saksi seperti nakhoda dan anak buah kapal pengangkut bahan bakar minyak tersebut, serta seorang petugas bantuan tenaga Depo Pertamina setempat.
Sumber: Banjamasin Post co.id