
Barak mengatakan Lebanon akan bertanggungjawab untuk segala kapal yang datang dari pelabuhannya dan bertanggungjawab untuk semua orang yang menumpangi kapal tersebut. Komentar tersebut merepresentasikan peringatan terkini dari Israel atas segala usaha untuk menggagalkan blokade Gaza meski ada tekanan internasional atas serangan 31 Mei lalu hingga pasukan komando Israel menewaskan sembilan aktivis Turki yang menumpang flotilla kapal kemanusiaan untuk menembus blokade. Media Israel telah mengatakan kelompok Hizbullah beraliran Syiah di Lebanon merencanakan misi untuk mengirim materi ke Gaza yang dikuasai oleh Hamas, penguasa wilayah Palestina terblokade tersebut.
Israel berpendapat Hamas sedang mencari persenjataan dari misi-misi kemanusiaan tersebut. Hizbullah, Jumat, menyangkal laporan akan menyokong rencana flotilla dengan seluruh anggota wanita untuk berlayar dari Lebanon ke Gaza, mengatakan mereka tidak mau memberi Israel alasan untuk menyerang para aktivis. Barak dan kepala PBB juga membicarakan sejumlah rencana untuk penyelidikan internasional atas serangan 31 Mei, tetapi pejabat Israel mengatakan hal tersebut terlalu prematur. www.kompas.com