Karakter Wirausaha Indonesia Rendah

Pengunjung memadati 130 stan dalam Pesta Wirausaha 2010 di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Sabtu (10/4/2010). Ajang keempat kalinya ini mempertemukan berbagai jenis usaha yang digeluti oleh ratusan anggota komunitas enterpreneur terbesar Indonesia, Tangan Di Atas (TDA).

Dari PONTIANAK,Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Erwin Aksa mengatakan, karakter wirausaha bangsa Indonesia rendah karena pola pikir orang tua mendorong anak untuk menjadi pegawai.

"Karakter wirausaha Indonesia beda jauh dengan China atau India, yang sudah sangat kuat budaya dagangnya," kata Erwin Aksa di Pontianak.

Menurut dia, salah satu penyebabnya karena sejak Indonesia dijajah Belanda anak didorong oleh orang tuanya untuk menjadi pegawai. "Orang tua lebih bangga kalau anaknya menjadi pegawai," kata dia.
Padahal, lanjut dia, pengusaha sekarang lebih banyak mempunyai kesempatan dibanding pegawai dalam mengembangkan potensi diri maupun taraf hidup.

Ia melanjutkan, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mendorong agar budaya wirausaha muncul di generasi muda. Ia menambahkan, saat ini ada kecenderungan pengusaha masuk ke dunia politik.

Di DPR RI, ada sekitar 60 anggotanya berasal dari Hipmi di seluruh daerah. "Belum lagi di tingkat kabupaten, kota, provinsi, yang menjadi gubernur, bupati atau wali kota," kata Erwin Aksa.

Ia mengingatkan anggota Hipmi yang akan berpolitik menyiapkan fondasi usaha dengan baik dan siap menerima kegagalan. Sumber: www.kompas.com
Share on Google Plus

About Agoes Cho

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.