kapolda Jatim Irjen Pol Pratiknyo menegaskan bahwa siapa dalang kasus kerusuhan di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, hingga kini belum ada.
"Hingga saat ini kami masih melakukan penyelidikan dan belum menentukan siapa yang bertanggung jawab atas kasus ini, karena pelaku demo masih menjalani pemeriksaan intensif," katanya di Mojokerto, Jumat sore.
Ia menambahkan, pihaknya saat ini sudah menahan 103 pengunjuk rasa dengan rincian 79 orang ditahan di kantor Kepolisian Resor Kota (Polresta) dan 24 orang ditahan di Polres Mojokerto.
"Jumlah korban dalam peristiwa ini mencapai sembilan orang dengan luka-luka akibat serpihan bom molotov. Rata-rata para korban terluka akibat pukulan kayu dan serpihan bom molotov," ucapnya mengungkapkan.
Untuk mengantisipasi demo susulan, katanya, sejumlah petugas kepolisian terus bersiaga di depan kantor Pemerintah Kabupaten Mojokerto yang berhimpitan dengan Kantor DPRD Mojokerto.
Selain itu, dua unit kendaraan "water canon" dan juga kawat berduri dipersiapkan guna mengantisipasi kemungkinan demo susulan.
Saat ini, kendaraan yang terkena lemparan bom molotov masih dibiarkan di halaman kantor dewan Mojokerto.
Petugas tidak memindahkan kendaraan tersebut, hanya saja kendaraan itu diberi garis polisi ("police line") untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Sejumlah masyarakat Mojokerto sejak siang hingga sore ini, juga terus berdatangan untuk melihat sisa-sisa kerusuhan dari dekat.
Sebelumnya, massa yang menamakam dirinya Arkam (Aliansi Rakyat Kabupaten Mojokerto) mengamuk dan melempari halaman gedung dewan Kabupaten Mojokerto dengan bom molotov.
Massa tersebut langsung mendatangi kantor dewan dengan merusak pagar serta barisan polisi yang berjaga di depan kantor dewan.
Selain merusak pagar, massa juga melempari sejumlah mobil anggota dewan dan juga kendaraan tamu yang terparkir di halaman gedung dewan.
Sumber: www.Yahoo.com