BISHKEK, Kerusuhan etnis Kamis malam di Kirgistan, yang pernah menjadi kubu pertahanan presiden terguling Kurmanbek Bakiyev, menewaskan tiga orang dan 46 lainnya cedera. Menurut pengumuman kementerian kesehatan, Jumat, lima dari 46 orang yang cedera itu dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius.
Beberapa jam sebelumnya, pemerintah sementara Kirgistan mengumumkan negara dalam keadaan darurat dan memberlakukan jam malam sejak Jumat di wilayah-wilayah yang terganggu bentrokan itu. Pengumuman itu dikeluarkan setelah terjadi bentrokan antara etnis Kirgis dan pemuda suku Uzbek. Kantor berita Rusia, Iterfax, melaporkan, kendaraan lapis baja berpatroli di kota Osh, bagian selatan Kirgistan, Jumat pagi, dalam upaya memulihkan ketenangan setelah gerombolan pemuda menghancurkan kaca jendela, menjarah toko dan membakar mobil.
Kirgistan selatan adalah pusat kekuatan Kurmanbek Bakiyev, yang ditumbangkan April sebagai presiden negara Asia Tengah tersebut. Pada 13 Mei pendukung sempat menguasai beberapa gedung pemerintah, dan membangkang terhadap pemerintah di Bishkek.
Kantor berita Interfax, mengutip keterangan seorang saksi mata melaporkan tujuh kendaraan lapis baja melewati salah satu jalan di pusat kota itu. Kirgistan, yang menampung pangkalan militer AS dan Rusia, diperintah oleh pemerintah sementara, yang baru-baru ini membatalkan rencana pemilihan presiden tahun ini dan menetapkan pemungutan suara pada Oktober 2011. www.kompas.com