GAZA, Pasukan Israel menembak mati empat anggota komando Palestina di perairan lepas pantai Gaza, Senin. Militer negara itu mengatakan, mereka telah menggagalkan serangan teror.Sejumlah saksi mata warga Palestina mengatakan, mereka melihat beberapa helikopter Israel dan pasukan angkatan lautnya menembaki sebuah kapal di lepas pantai Nusseirat, Gaza City selatan, sekitar pukul 04.00 waktu setempat. Dua jam kemudian, empat jenazah yang mengenakan pakaian selam ditarik dari laut dan dibawa ke rumah sakit.
Sumber-sumber itu menyebutkan, mereka yang tewas adalah pasukan komando. Pencarian kini sedang dilakukan untuk menemukan dua orang lainnya yang diduga melarikan diri akibat serangan serdadu Israel itu.
Militer Israel mengatakan, satu pasukan angkatan laut di daerah itu menyerang sebuah kapal yang mereka tuding membawa sekelompok teroris mengenakan pakaian selam dalam perjalanan mereka melakukan serangan teror, tanpa memberikan penjelasan lebih detil.
Kepada dengan AFP, seorang yang selamat bernama Abu Al Walid mengatakan, ada tujuh orang tak bersenjata berada di kapal tersebut, yang semuanya berasal dari Brigade Sahid Al-Aqsa, kelompok bersenjata yang dekat dengan gerakan Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmud Abbas. "Kami sedang melakukan beberapa latihan rutin di sepanjang pantai Gaza," katanya.
Menurut Walid, tidak ada senjata di dalam kapal. Kelompok itu, kata dia, sedang melakukan latihan berenang pada saat mereka diserang, yang terjadi di sekitar 100 meter dari lepas pantai. "Kami melakukan latihan ini setiap tahun. Ini hak kami untuk berlatih di mana kami inginkan," katanya.
Beberapa jam kemudian, terjadi serangan udara Israel di Gaza utara, yang menyebabkan anggota sayap bersenjata Hamas yang menguasai wilayah di dekat Jabaliya itu cedera, kata sumber-sumber medis dan keamanan Palestina.
Sementara itu, militer Israel mengatakan serangan itu menargetkan sekelompok teroris yang sedang mempersiapkan penembakan roket ke Israel. Militer Israel mengatakan, lebih dari 10 roket atau rentetan mortir telah ditembakkan ke wilayah selatan Israel tiga pekan lalu. www.kompas.com