
Henry mengaku tak mengetahui seberapa besar dampak pengusiran Anelka kepada tim. Yang jelas, menurutnya, bibit-bibit perpecahan sudah muncul sebelum tim berangkat ke Afsel. Kata Henry "Aku biasanya menjadi saudara tua, tetapi sekarang tak begitu. Aku merasa terasingkan dan pada poin tertentu, Anda merasa harga diri Anda terpukul. Aku merasa terisolasi, tak masalah oleh siapa. Mereka tak bicara kepadaku seperti dulu. Sebelumnya, mereka bicara kepadaku lebih banyak. Namun, ketika Anda tak memiliki kredibilitas di tim, keadaan menjadi sulit,". "Aku tak tahu apakah masalah Anelka adalah pemicunya. Di skuad kami ada penyakit. Namun, aku tak berpikir, Anda bisa bicara tentang kelompok. Aku bisa katakan bahwa aku tak pernah melihat perkelahian. Aku tak melihat siapa pun menekan yang lain." "Alasan utama masalah adalah karena kami tak bermain bagus. Sayangnya, kami masuk pada perdebatan, menciptakan cerita. Kami seharusnya tak melihat ke arah lain." "Kami tak cukup bagus. Ketika tim menang, segalanya bisa terjadi. Ketika sebuah tim menang, segalanya bisa terjadi. Ketika muncul kekalahan, keraguan datang dan cerita mulai diciptakan," paparnya. Selama Piala Dunia itu, Henry sendiri cuma dua kali dimainkan, itu pun sebagai pengganti. www.kompas.com