"Di Jalur Gaza, kelompok-kelompok gerilyawan itu terus mempersenjatai diri mereka, dengan membuat dan menyelundupkan (roket)," kata Yuval Diskin pada komisi pertahanan dan hubungan luar negeri parlemen dalam pertemuan tertutup, Selasa kemaren. "Hamas dan Jihad Islam bersama-sama memiliki sekitar 5.000 roket dengan jarak hingga 40Km," katanya. Ia menyebutkan bahwa 4.000 dari roket-roket itu milik penguasa Hamas, menurut beberapa pejabat yang hadir pada pertemuan itu. Diskin memperingatkan, Hamas juga memiliki beberapa roket dengan jarak lebih jauh yang dapat menghantam Israel pusat.
Pada Desember 2008, Israel melancarkan serangan di Jalur Gaza untuk menghentikan tembakan roket, yang dilakukan Hamas hampir setiap hari ke Israel selatan. Diskin juga membicarakan mengenai blokade angkatan laut Israel terhadap Gaza, yang diterapkan pada 2006, dalam upaya untuk mencegah penyelundupan senjata ke wilayah Hamas itu.
Dalam beberapa pekan terakhir, Israel telah mendapat tekanan sangat berat untuk mencabut atau mengurangi blokade guna memungkinkan pengapalan barang sehari-hari bagi 1,5 juta penduduk Gaza. Salah satu gagasan yang telah dibicarakan adalah kemungkinan mengizinkan barang masuk ke pelabuhan di Gaza, yang akan diperiksa sepenuhnya pasukan internasional sebelum dikeluarkan. Tapi Diskin memperingatkan, mengizinkan Gaza mengoperasikan pelabuhan akan menjadi pelanggaran keamanan yang sangat besar dan berbahaya bagi Israel, meskipun kapal-kapal diperiksa pasukan internasional sebelum pembongkaran muatan. www.kompas.com